BAB
II
PEMBAHASAN
A. UNSUR-UNSUR
YANG MEMPENGARUHI TUMBUH-KEMBANG ANAK.
1. FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI TUMBUH-KEMBANG
Secara umum terdapat 2 faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang
anak. Yaitu:
a. Factor
genetic.
Factor genetic
merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh-kembang anak.
Melalui instrruksi genetic yang terkandung didalam sel telur yang telah
dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuatitas pertumbuhan. Ditandai dengan
kecepatan pembelahan derajat sensitivitas jaringan rangsangan, umur pubertas
dan berhentinya pertumbuhan tulang.
b. Factor
lingkungan.
Lingkungan
merupakan factor yang sangat menetukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan.
Lingkungan ini merupakan lingkungan “bio-fisiko-psiko-sosial” yang mempengaruhi
individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.
Factor
lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi:
a) Factor
lingkungan pranatal
Factor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang
janin mulai dari konsepsi sampai lahir, antara lain adalah :
-
Gizi ibu pada waktu
hamil.
-
Mekanisme pada saat
melahirkan.
-
Toksin / zat kimia
-
Endokrin
-
Radiasi
-
Infeksi
-
Stress
-
Imunitas
-
Anoxia embrio
b) Factor
lingkungan post-natal
Setelah lahir ada perbedaan lingkungan yang dialami
oleh bayi yaitu seperti pada table berikut:
NO
|
|
Sebelum lahir
|
Setelah lahir
|
1
|
Lingkungan fisik
|
Cairan
|
Udara
|
2
|
Suhu luar
|
Pada umumnya tetap
|
Berubah-ubah
|
3
|
Stimulasi sensoris
|
Terutama kinestetik
atau vibrasi
|
Bermacam-macam
stimuli
|
4
|
Gizi
|
Tergantung pada zat
gizi yang terdapat dalam darah ibu
|
Tergantung pada
tersedianya bahan makanan dan kemampuan saluran cerna
|
5
|
Penyediaan oksigen
|
Berasal dari ibu ke
janin melalui plasenta
|
Berasal dari
paru-paru ke pembuluh darah paru-paru
|
6
|
Pengeluaran hasil metabolism
|
Dikeluarkan ke system
peredaran darah ibu
|
Dikeluarkan melalui
paru-paru, kulit, ginjal dan saluran pencernaan
|
Lingkungan post-natal yang mempengaruhi tumbuh
kembang anak secara umum digolongkan menjadi :
1) Lingkungan
biologis
-
Ras/suku bangsa
-
Jenis kelamin
-
Umur
-
Gizi
-
Perawatan kesehatan
-
Kepekaan terhadap
penyakit
-
Penyakit kronis
-
Fungsi metabolism
-
Hormone
Hormone yang
berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak adalah:
Ø Growth
hormone/ somatrotropin
Merupakan
pengatur utama pada pertumbuhan somatic terutama pertumbuhan kerangka.
Ø Hormone
tiroid
Mempunyai fungsi
pada metabolism protein, karbohidrat, dan lemak. Maturasi tulang juga dibawah
hormone ini.
Ø Glukortikoid
Ø Mempunyai
fungsi yang bertentangan dengan somatotropin, tiroksin, serta androgen, karena
kortison mempunyai efek anti-anabolik. Kalau kortison berlebihan akan
mengakibatkan pertumbuhan terhambat/terhenti dan terjadinya osteoporosis
Ø Hormone-hormon
seks
Mempunyai
peranan dalam fertilitas dan reproduksi.
Ø Insulin
like growth factors (IGFs)
Merupakan
somatomedin yang kerjanya sebagai mediator GH dan kerjanya mirip insulin.
2) Factor
fisik, antara lain:
-
Cuaca, musim, keadaan
geografis suatu daerah
-
Sanitasi
-
Keadaan rumah: struktur
bangunan, ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian
-
Radiasi
3) Factor
psikososial, antara lain:
-
Stimulasi
-
Motivasi belajar
-
Ganjaran/ hukuman yang
wajar
-
Kelompok sebaya
-
Stress
-
Sekolah
-
Cinta dan kasih saying
-
Kualitas interaksi
anak-orang tua
4) Factor
keluarga dan adat istiadat, antara lain:
-
Pekerjaan/ pendapatan
keluarga
-
Pendidikan ayah/ ibu
-
Jumlah saudara
-
Jenis kelamin dalam keluarga
-
Stabilitas rumah tangga
-
Kepribadian ayah/ ibu
-
Adat istiadat,
norma-norma, tabu
-
Agama
-
Urbanisasi
-
Kehidupan politik dalam
masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak, anggaran, dll
2. KEBUTUHAN
DASAR ANAK
Kebutuhan dasar
anak untuk tumbuk kembang, secara umum digolongkan menjadi 3 kebutuhan dasar:
a. Kebutuhan
fisik-biomedis (ASUH)
Meliputi:
-
Pangan/ gizi merupakan
kebutuhan terpenting
-
Perawatan kesehatan
dasar
-
Papan/ pemukiman yang
layak
-
Hygiene perorangan
-
Sandang
-
Kesegaran jasmani
b. Kebutuhan
emosi / kasih saying (ASIH)
ASIH ini
merupakan kasih sayang dari orang tua
nya (ayah-ibu) akan menciptakan ikatan yang erat (bonding) dan kepercayaan
dasar (basic-trust)
c. Kebutuahan
akan stimulasi mental (ASAH)
Stimulasi mental
merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan pelatihan) pada anak
3. CIRI-CIRI
TUMBUH-KEMBANG ANAK
Tumbuh kembang
anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu mempunyai ciri-ciri
tersendiri, yaitu:
a. Tumbuh
kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai maturitas/
dewasa, yang dipengaruhi oleh factor bawaan dan lingkungan.
b. Dalam
periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan, serta
laju tumbuh kembang yang berlainan diantara organ-organ
c. Pola
perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya berbeda
antara satu dengan lainnya
d. Perkembangan
erat hubungan nya dengan maturasi system susunan saraf.
e. Aktifitas
seluruh tubuh diganti respons individu yang khas.
f. Arah
perkembangan anak adalah sefalokaaudal
g. Reflex
primitive seperti reflex memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan
volunter tercapai.
4. ANAMNESIS
TUMBUH-KEMBANG ANAK
Hal-hal penting
yang harus diperhatikan dalam anamnesis tumbuh-kembang anak, adalah sebagai
berikut:
a. Anamnesis
factor pranatal dan perinatal
Anamnesis ini
menyangkut factor resiko untuk terjadinya gangguan perkembangan fisik dan
mental anak, termasuk factor resiko untuk buta, tuli, palsi serebralis.
b. Kelahiran
premature
Harus dibedakan
antara premature (SMK=sesuai masa kehamilan) dan bayi dismatur (KMK=kecil masa
kehamilan) dimana telaah terjadi retardasi pertumbuhan intrauterin
c. Anamnesis
harus menyangkut factor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak
Misalnya untuk
meneliti perkembangan motorik pada anak.
d. Penyakit-penyakit
yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan malnutrisi
e. Anamnesis
kecepatan pertumbuhan anak.
f. Pola
perkembangan anak dalam keluarga.
5. TAHAP
TUMBUH KEMBANG ANAK DAN REMAJA
a. Tahap
tumbuh kembang anak
1. Masa
pra-natal
-
Masa mudigah/ embrio :
konsepsi – 8 minggu
-
Masa janin/ fetus : 9
minggu – lahir
2. Masa
bayi : usia 0-1 tahun
-
Masa neonatal : usia
0-28 hari
Ø Masa
neonatal dini : 0-7 hari
Ø Masa
neonatal lanjut : 8-28 hari
-
Masa pasca neonatal :
29 hari-1 tahun
3. Masa
pra-sekolah : usia 1-6 tahun
4. Masa
sekolah : usia 6-18/20 tahun
-
Masa pra-remaja : usia
6-10 tahun
-
Masa remaja :
Ø Masa
remaja dini
·
Wanita, usia 8-13 tahun
·
Pria, usia 10-15 tahun
Ø Masa
remaja lanjut
·
Wanita, usia 13-18
tahun
·
Pria, usia 15-20 tahun
6. PERTUMBUHAN
FISIK
Pertumbuhan
fisik adalah hasil dari perubahan bentuk dan fungsi dari organisme.
1. Pertumbuhan
janin intrauterine
Dinamika
pertumbuhan antenatal ini sangat menakjubkan yaitu sejak konsepsi sampai lahir.
Janin tumbuh dengan factor 44x100.000.000 dari 0,0000175 gram menjadi 3700
gram, dan panjang badan dengan factor 3850 dari 0,01 menjadi 50 cm.
2. Pertumbuhan
setelah lahir
Pertumbuhan
setelah lahir meliputi:
a. Berat
badan
Kenaikan berat
badan anak pada tahun pertama kehidupan, kalau anak mendapatkan gizi yang baik,
adalah berkisar antara:
700-1000 gram/
bulan pada triwulan I
500-600
gram/bulan pada triwulan II
350-450
gram/bulan pada triwulan III
250-350
gram/bulan pada triwulan IV
b. Tinggi
badan
Perkiraan tinggi
badan dalam sentimeter
Lahir : 50 cm
Umur 1 tahun : 75 cm
2-12 tahun : umur (tahun)x6+77
c. Kepala
Kenaikan berat otak anak, sebagai berikut :
Umur
|
Kenaikan
berat otak: gram/24 jam
|
6-9 bulan kehamilan
|
3
|
Lahir
6 bulan
|
2
|
6
bulan-3 tahun
|
0,35
|
3 tahun – 6 tahun
|
0,15
|
d. Gigi
Gigi pertama
tumbuh pada umur 5-9 bulan, pada umur 1 tahun sebagian besar anak mempunyai 6-8
gigi susu. Selama tahun kedua gigi tumbuh lagi 8 biji, sehingga jumlah
seluruhnya sekitar 14-16 gigi, dan pada umur 2 ½ tahun sudah terdapat 20 gigi
susu.
Sedangkan waktu
erupsi gigi tetap, adalah sebagai berikut :
Molar pertama : 6-7 tahun
Incisor :7-9 tahun
Premolar : 9-11 tahun
Kanisus : 10-12 tahun
Molar kedua :12-16 tahun
Molar ketiga : 17-25 tahun
e. Jaringan
lemak
Pertambahan
jumlah sel lemak meningkat pada trimester III kehamilan sampai pertengahan masa
bayi.
f. Organ-organ
tubuh
Pertumbuhan
organ-organ tubuh mengikuti polanya sendiri-sendiri. Secara umum terdapat 4
pola pertumbuhan organ, yaitu:
-
Pola umum (general
pattern)
-
Pola neural (brain
& head pattern)
-
Pola limfoid (lymphoid
pattern)
-
Pola genital
(reproductive pattern)
7. PERKEMBANGAN
ANAK BALITA
Frakenburg
dkk. (1981) melalui DDST (denver development screening test) mengemukakan 4
parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita
yaitu:
1. Personal
social (kepribadian/ tingkah laku social)
Aspek
yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungan nya
2. Fine
motor adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek
yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan
gerakan yang melibatkan bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot
kecil.
3. Langunge
( bahasa)
Kemampuan
untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara
spontan
4. Gross
motor (perkembangan motorik kasar)
5. Aspek
yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
Ada
juga yang membagi perkembangan balita ini menjadi 7 aspek perkembangan, seperti
pada buku petunjuk program BKB ( bina keluarga dan balita)
1. Tingkah
laku social
2. Menolong
diri sendiri
3. Intelektual
4. Gerakan
motorik halus
5. Komunikasi
pasif
6. Komunikas
aktif
7. Gerakan
motorik kasar
8. PERKEMBANGAN
MENTAL
GERAKAN-GERAKAN
KASAR DAN HALUS, SOSIAL, PERILAKU BICARA.
1. PERKEMBANGAN
ANAK BALITA
a. Sangat
penting sebagai dasar untuk perkembangan selanjutnya yakni pra-sekolah, sekolah akil balik dan remaja
b. Untuk
perkembangan yang baik dibutuhkan:
-
-
Kesehatan & gizi
yang baik dari pada ibu hamil, bayi dan anak pra-sekolah.
-
Stimulasi/ rangsangan
yan cukup dalam kualitas dan kuantitas
c. Keluarga
dn KIA-KB mempunyai peran yangpenting dalm pembinaan fisik, mental sosial anak
balita.
2. Dari
lahir sampai 3 bulan
a. Belajar
mengangkat kepala,
b. belajar
mengikuti objek dengan matanya
c. melihat
wajah orang dengan tersenyum
d. bereaksi
terhadap suara/ senyum
e. mengenal
ibu nya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dari kontak
f. menahan
barang yang dipegang nya
g. mengoceh
spontan atau bereaksi dengan mengoceh
3. dari
3 sampai 6 bulan
a. mengangkat
kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan bertopang tangan
b. mulai
belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauan nya dan diluar jangkauan
nya.
c. Menaruh
benda-benda dimulutnya
d. Berusaha
memperluas lapangan pandangan
e. Tertawa
dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
f. Mulai
berusaha mencari benda-benda yang hilang
4. Dari
6 sampai 9 bulan
a. Dapat
duduk tanpa dibantu
b. Dapat
tengkurap dan terbalik sendiri
c. Dapat
merangkak meraih bendan atau mendekati seseorang
d. Memindahkan
benda dari 1 tangan ke tangan yang lain
e. Memegang
benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
f. Bergembira
dengan melempar benda-benda
g. Mengeluarkan
kata-kata yang tanpa arti
h. Mengenal
muka anggota keluarga dan takut pada orang asing/ orang lain
i.
Mulai berpartisipasi
dalam permainan tepuk tangan
5. Dari
9-12 bulan
a. Dapat
berdiri sendiri tanpa dibantu
b. Dapat
berjalan dengan dituntun
c. Menirukan
suara
d. Mengulang
bunyi yang didengarkan nya
e. Belajar
mengatakan satu atau dua kata
f. Mengerti
perintah sederhana atau larangan
g. Memperlihatkan
minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya
h. Ingin
menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda kemulutnya
i.
Berpartisipas dalam
parmainan
6. Dari
12-18 bulan
a. Berjalan
dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
b. Menyusun
2 sampai 3 kotak
c. Dapat
mengatakan 5-10 kata
d. Memerlihatkan
rasa cemburu dan rasa bersaing
7. Dari
18-24 bulan
a. Naik turun tangga
b. Menyusun
6 kotak
c. Menunjuk
mata dan hidung nya
d. Menyusun
2 kata
e. Belajar
makan sendiri
f. Menggambar
garis dikertas atau dipasir
g. Mulai
mengontrol buang air besar dan air kecil
h. Menaruh
minat terhadap apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih besar
i.
Memperlihatkan minat
kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka
8. Dari
2-3 tahun
a. Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan 1 kaki
b. Membuat
jembatan dengan 3 kotak
c. Mampu
menyusun kalimat
d. Mempergunakan
kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
e. Menggambar
lingkaran
9. Dari
3-4 tahun
a. Berjalan-jalan
sendiri mengunjungi tetanga
b. Belajar
memakai dan membuka pakaian sendiri
c. Menyebut
namanya, umurnya dan jenis kelamin nya
10. Dari
4-5 tahun
a. Pandai
bicara
b. Dapat
menghitung jari-jari nya
c. Protes
bila dilarang apa yang di inginkan nya
d. Memperkirakan
bentuk dan besar nya benda
e. Dapat
menyebut hari-hari dalam seminggu
11. Pendidikan
atau stimulasi yang perlu diberikan
a. Akademik
sederhana, pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan berhitung
b. Pendidikan
alam sekitar, sosialisasi pengenalan lingkungan masyarakat
c. Bermain
bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman
d. Menyanyi
dan menggambar
e. Bahasa=
bercakap, membaca gambar, bercerita, mengungkapkan syair sederhana
f. Melatih
daya ingat dengan antara lain bermain jual-jualan
g. Menyampaikan
berita
h. Membuat
permainan dari kertas
i.
Bermain musik, mengenal
tugas, larangan-larangan, aktifitas sehari-hari
B. FASE
PERKEMBANGAN PERILAKU INDIVIDU
Perkembangan
perilaku individu ini dikemukakan oleh Sigmund freud, erik erikson, dan
Sullivan.
a. SIGMUND
FREUND (1856-1939)
Dikenal sebagai “bapak
psikoanalisis”, yang mengembangkan teori libido atauenergy sexual. Dalam garis
besar freud membagi perkembangan anak menjadi 4 fase, dikaitkan dengan dinamika
perkembangan dan sebelum memasuki fase maturitas.
Fase pragenital
atau stadium pragenital aadalah fase dari saat dilahirkan sampai kira-kira umur
5 tahun yang mencakup fase oral, anal dan falik. Ketiga fase tersebut mengalami
perkembangan yang dinamis dan berlainan antara fase oral, anal dan falik. Pada
tahun-tahun pertama kehidupan memiliki peran yang penting dalam menentukan
pembentukan kepribadian, dan pada akhir tahun kelima, kepribadian seseorang
telah terbentuk. Fase pragenital ditentukan atas dasar cara-cara reaksi bagian
tubuh tertentu.
Fase laten
berlangsung dari umur 6 tahun sampai dengan umur 12-13 tahun hingga 20 tahun.
Pada fase ini, dinamika perkembangan tampak stabil katena impuls-impuls
cenderung ditekan.
Fase remaja yang
berlangsung dari usia 12-13 tahun hingga 20 tahun. Pada saat ini, dinamika
tampak menonjol kembali.
Fase genital. Pada
fase ini,dinamika tampak tenang kembali dan semakin tenang apabila individu
memasuki fase maturitas. Fase sampai dengan umur 20 tahun adalah fase yang
sangat menentukan didalam pembentukan kepribadian seseorang. Menurut freud
sebagaimana diuraikan oleh sumadi suryabrata (1985) bahwa fase perkembangan
kepribadian individu, apabila ditinjau dari dinamika kepribadian, dibedakan
menjadi 6 fase, yaitu: fase oral, anal, falik, laten, pubertas dan genital.
Setelah melewati fase genital pada akhirnya memasuki fase maturitas dan
dinamika sudah tenang dan mantap.
1. FASE
ORAL
Fase pertama
berlangsung dari umur 0-1 tahun atau pada tahun pertama kehidupan, lamanya
kira-kira satu tahun. Daerah pokok kegiatan dinamika adalah mulut sehingga fase
ini dinamakan fase oral. Mulut dipandang sebagai sumber keenakan-ketidakenekan,
kepuasan-ketidakpuasan, kenikmatan-ketidaknikmatan, yang berasa dari makanan,
yaitu pada saat menyusui atau disuapi.
Hal-hal penting
yang perlu diperhatikan pada fase oral, yaitu:
a. Ditemukan
dua macam aktivitas oral, yaitu: menggigit dan menelan makanan, yang kelak akan
menjadi prototype cirri (watak) individu.
b. Kenikmatan
yang diperoleh dari aktifitas oral dapat dipindahkan ke objek lain, yaitu
kenikmatan untuk memperoleh pengetahuan dan hak milik (harta).
c. Bentuk
pemindahan objek dari menggigit (agresi oral) adalah suka berdebat dan sifat
sarkastis (suka menyindir)
d. Individu
yang mengalami fiksasi pada taraf kepribadian inkorporatif oral (memasukkan
sesuatu kemulut).
e. Melalui
pemindahan dan sublimasi seta pertahanan terhadap impuls oral primitive (makan,
menelan menggigit)
f. Berlangsung
pada saat individu tidak berdaya dan snagat tergantung kepada ibu dalam segala
hal.
g. Rasa
ketergantungancenderung tetap ada selama
hidup manusia dan menonjol apabila individu merasa tidak aman, cemas dan
ketakutan
h. Dasar
perkembangan mental yang sehat dipengaruhi oral hubungan yang harmonis anrata
ibu dan anak.
i.
Apabila fase oral dapat
dengan berhasil akan secara mantap memasuki fase berikutnya.
j.
Apabila pada fase ini
terjadi gangguan makan akan terjadi fiksasi oral, yaitu pengalaman buruk
tentang makan yang makan yang menyebabkan anak terfiksasi (cara tingkah laku
yang tetap dan terus menerus dilakukan) sehingga kelak perilakunya akan terarah
untuk mencari kepuasan yang tidak diperoleh pada fase oral.
k. Apabila
faase oral tidak terelesaikan dengan baik akan terbawa ke fase berikutnya.
Ketidaksiapan anak tanpak pada perilaku tetap ketergantungan dan menolak
mandiri.
l.
Apabila anak menutupi
ketidaksiapan, yang terjadi adalah anak terlalu cepat mandiri, namun kelak akan muncul kembali dalam bentuk
gangguan perilaku.
2. FASE
ANAL
Pada fase anal
berlangsung dari umur 1-3 tahun, yang ditandai dengan berkembang nya kepuasaan
(kateksis) dan ketidakpastian (antikateksis) disekitar fungsi eliminasi. Dengan
mengeluarkan feses (buang air besar) timbul pperasaan lega, nyaman, dan puas.
Kepuasan tersebut bersifat egosentrik, artinya anak mampu mengendaliakn sendiri
fungsi tubuhnya.
Hal-hal penting
yang perlu diketahui pada fase anal, yaitu:
a. Anak
mulai menunjukkan sifat egosentrik, sikapnya sangat narsistis (kecintaan pada
diri sendiri), dan egoistic ( memikirkan diri sendiri).
b. Latihan
kebersihan pdiri dan lingkungan si anak.
c. Latihan
kebersihan terselesaikan dengan baik, yaitu dengan car membimbing, memuji, dan
penuh kasih sayng.
d. Latihan
kebersihan yang tidak terselesaikan dengan baik, akan menimbulkan kesulitan
perkembangan perilaku dikemudian hari.
e. Tugas
perkembangan lain pada fase anal adalah perkembangan bicara dan bahasa.
3. FASE
FALIK
Pada fase falik
daerah erogen terpenting adalah alat kelamin. Sebagai pusat dinamika
perkembangan adalah perasaan seksual dan aggressive karena mulai berfungsinya
alat kelamin.
Hal-hal yang
perlu dipahami pada fase falik, yaitu :
a. Anak
mulai melakukan rangsangan otoerotik, yaitu meraba-raba dan merasakan
kenikmatan dari beberapa daerah erogen.
b. Dorongan
seksualitas tersebut kemudian ditujukan pada orang tua dan jenis kelamin yang
berbeda.
c. Pada
fase inilah terjadi yang dinamakan
complex oediphus, yaitu :
-
Kateksis seksual
terhadap orang tua yang berlainan jenis kelamin serta kateksis permusuhan
terhadap orang tua berjenis kelamin sama.
-
Anak laki-laki ingin
memiliki ibu dan mengusir ayah atau sebaliknya.
-
Kelak menjadi kekuatan
vital kepribadian indidu selama hidupnya, sepertoi sikap terhadap jenis kelamin
lain dan tokoh pemegang otoritas.
d. Perbedaan
kompleks oediphus pada laki-laki dan perempuan menurut calvin S.hall dan
gardner lindzey (2000) adalah sebagai berikut :
-
Perasaan mencintai ibu
dan memusuhi ayah pada anak laki-laki tetap selama hayatnya dan perempuan
berubah
-
Pada anak laki-laki
terjadi incet (relasi seksual antarlawan jenis yang sangat dekat ikatan
darahnya) terhadap ibu dan kebencian terhadap ayah sehingga timbul konflik.
e. Berlawanan
dengan laki-laki, objek cinta anak perempuan dialihkan kepada ayah.
f. Perubahan
objek cinta tersebut sebagai reaksi terhadapkekecewaan nya.
g. Anak
perempuan beranggapan bahwa keadaan dirinya yang berbeda dengan laki-laki
menjadi tanggung jawab ibu sehingga melemahkan kateksis.
h. Anak
perempuan mengalihkan cintanya cintanya kepada ayah karena ayah memiliki organ
yang dia inginkan.
i.
Perbedaan sifat
kompleks oedhipus serta kastrasi menjdi dasar perbedaan psikologis antara
laki-laki dan perempuan.
j.
Menurut freud setiap
orang pada dasarnya biseksual, artinya tertarik jenis kelamin yang sama dan
berlainan.
4. FASE
LATEN
Fase laten
berlangsung sekitar umur 5-12 atau 13 tahun. Laten artinya sama dengan
terpe3ndam dan tersembunyi. Pada fase ini impuls-impuls cenderung dalam keadaan
terpendam atau tersembunyi. Akibat dari keadaan tersebut anak mudah untuk
dididik dibandingkan fase pragenital (fase oral, anal, dan falik) maupun pada
fase pubertas dan genital.
Fase ini
merupakan integritas karena anak harus
berhadapan dengan berbagai tuntutan
social.
5. FASE
PUBERTAS
Fase pubertas
berlangsung sekitar umur 13-20 tahun.
Pada fase pubertas, impuls-impuls yang semula tenang, terpendam atau tersenyum
(laten)menonjol kembali sehingga menimbulkan aktifitas aktifitas dinamis lagi. Apabila hal ini dapat
dipindahkan dan disublimasikan oleh dasich dengan berhasil individu memasuki
fase kematangan terakhir yaitu fase genital.
6. Fase
genital
Pada fase
genital, dorong-dorongan yang altruitis dan telah disosilisasikan ini telah
menjadi permanen dalam bentuk pemindahan objek, sublimasi dan idetifikasi.
Fungsi biologis utama pada fase genital adalah reproduksi.
b. ERIK
ERIKSON (15 JUNI 1902)
Erikson
mengembangkan teori psikososial sebagai pengembangan teori psikoanalisis dari
freud. Inti teori erik erikson, yaitu :
a. Perkembangan
emosional sejajar dengan pertumbuhan fisik.
b. Adanya
interaksi antara pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis
c. Adanya
keteraturaan yang sama antara pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis
d. Dalam
menuju kedewasaan, perkembangan psikologis, biologis, dan social akan menyatu.
e. Pada
setiap saat anak adalah gabungan dari organisme, ego, dan makhluk social
f. Perkembangan
manusia sejak dari lahir hingga akhir hayat nya dibagi dalam 8 fase, dengan
tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan pada setiap fase.
Calvin
S.hall dan gardner lindzey (2000) menyatakan bahwa erik erikson membagi
perkembangan kepribadian individu menjadi 8 tahap yang secara garis besar
terbagi menjadi :
a. Empat
tahap pertama terjadi pada fase bayi dan fase kanak-kanak
b. Tahap
kelima terjadi pada fase remaja, pada fase ini terjadi peralihan dari fase
kanak-kanak ke fase dewasa, dan apa yang terjadi pada fase dewasa sangat
menentukan terbentuknya kepribadian fase dewasa.
c. Tiga
tahap terakhir terjadi pada fase dewasa dan fase tua
c. SULLIVAN
( 1892-1949)
Teorinya
yang terkenal adalah “interpersonal theory of psychiatri” sillivan meninjau
kepribadian dari kacamata
tingkat-tingkat perkembangan tertentu dengan pandangan yang bersifat psikoologi
social.
Tahap-tahap
dan tugas perkembangan pada setiap fase,
sebagai berikut :
a. Fase
bayi
Fase ini
berlangsung sejak bayi dilahirkan sampai dengan saat belajar berbicara.
Cirri khas tahap
ini, yaitu :
-
Pengembangan konsepsi
tentang putting susu ibu.
-
Timbulnya rasa apatis
dan pelepasan diri dengan cara mengantuk.
-
Timbulnya personifikasi
tentang ibu yang baik, buruk, cemas, menolak, menolak dan member kepuasan.
-
Timbulnya pengalaman
belajar dan dasar pembentukan system konsep diri.
-
Dapat membedakan tubuh
bayi sendiri, mengisap ibu jari untuk
melepaskan ketergantungan terhadap ibu
-
Belajar melakukan gerak
terkoordinasi
-
Tugas penting seperti,
terpenuhinya rasa aman sebagai dasar untuk mengembangkankepercayaan yang
bernilai.
b. Fase
kanak-kanak
Fase ini
ditandai dengan anak mulai dapat mengucapkan kata-kata hingga timbulnya
kebutuhan terhadap kawan bermain.
Hal penting yang
diketahui :
-
Peralihan dari fase
bayi kefase anak-anak dipengaruhi oleh perkembangan bahasa, yang memungkinkan
penggabungan berbagai personifikasi yang berbeda
-
Timbulnya konsepsi
tentang jenis kelamin
-
Tugas perkembangan yang
penting adalah belajar berkomunikasi.
c. Fase
juvenile (pueral)
Pada fase ini
anak-anak mulai memasuki sekolah dasar.
Hal-hal penting
pada fase ini, antara lain:
-
Anak mulai belajar
hidup bersama orang lain
-
Anak mulai tunduk
kepada otoritas diluar keluarga
-
Anak mulai belajar
bersaingan mulai bekerja sama dengan teman sebaya
-
Timbul perilaku
mengisolasi diri dari pergaulan
-
Timbul perasaan penghinaan dari perasaan
kelompok
-
Mengabaikan keadaan
luar yang tidak menarik perhatian
-
Menjaga perilaku dan
control dari dalam
-
Membentuk stereotype
dalam sikap
-
Mengembangkan cara
sublimasi baru yang lebih efektif
-
Membedakan antara
khayalan dan kenyataan
-
Peristiwa penting pada
fase juvenile adalah timbulnya konsepsi tentang orientasi hidup.
-
Tugas perkembangan yang
penting adalah mengembangkan body image dan self-perception
d. Fase
pra-remaja
Fase ini
ditandai dengan kebutuhan menjalin hubungan dengan teman sejenis, kebutuhan
akan sahabat yang dapat dipercaya, bekerja sama dalam melaksanakan tugas, dan
memecahkan masalah kehidupan, dan kebutuhan dalam membangun hubungan dengan
teman sebaya yang memiliki persamaan, kerja sama, tindakan timbal balik
sehingga tidak kesepian. Fase ini merupakan fase yang sangat penting karena menandakan
awal hubungan manusiawi sejati dengan orang lain.
Tugas
perkembangan terpenting pada fase ini adalah belajar melakukan hubungan dengan
teman sebaya dengan cara competition, compromise, dan cooperative
e. Fase
remaja awal
Fase ini berawal
dari berakhirnya fase pra-remaja sampai individu menemukan suatu pola perbuatan
stabil yang memuaskan dorongan genital nya.
Hal-hal penting
yang perlu diketahui pada fase ini, yaitu:
-
Tantangan utama yang
dihadapi adalah mengembangkan pola aktifitas heteroseksual.
-
Terdapat perubahan
fisiologis
-
Terdapat pemisahan
kebutuhan erotic yang sasaran nya adalah lawan jenis dan keintiman dengan
sasaran jenis kelamin yang sama
-
Apabila kebutuhan
erotic dan keintiman sejak dini dan tidak terpisahkan akan terjadi penampilan
homoseksual bukan heteroseksual.
-
Timbul banyak konflik
akibat kebutuhan kepuasan seksual, keamanan dan keakraban.
-
Tugas perkembangan yang
penting adalah belajar mandiri dan melakukan hubungan dengan jenis kelamin yang
berbeda.
f. Fase
remaja akhir
Pada fase ini
sudah mulai terpolakan aktivitas seksual melalui langkah pendidikan hingga
berbentuk pola hubungan antar pribadi yang sungguh matang sesuai kesempatan
yang ada. Fase ini merupakan inisisasi kea rah hak, kewajiban, kepuasan, dan
tanggguang jawab kehidupan sebagai warga maasyarakat dan warga Negara.
Tugas
perkembanhgan fase remaja akhir adalah economically, intellectually dan
emotionally self sufficient. Setelah individu melewati enam fase perkembangan
kepribadian, ia mencapai taraf kedewasaan,
yaitu menjadi pribadi manusia yang matang dan setelah itu memasuki usia lanjut.
g. Fase
dewasa
Pada fase ini,
tugas perkembangannya adalah belajar untuk saling ketergantungan dan tanggung
jawab terhadap orang lain. Namun pada fase usai lanjut (dia tasa 60 tahun)
tugas perkembangan adalah menyadari sebagai individu lansia dan menerima arti kehidupan
dan kematian.
DAFTAR PUSTAKA