BAB II
PEMBAHASAN
A.
DEFENISI
PENGORGANISASIAN
Organisasi adalah adalah suatu
kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Organisasi pada dasarnya
digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama
secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan
terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode,
lingkungan, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya) yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan
kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen.
Penggunaan yang teratur tersebut menekankan pada pencapaian tujuan sistem dan
membantu wirausahawan tidak hanya dalam pembuatan tujuan yang nampak tetapi
juga didalam menegaskan sumber daya yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut.
Pada hakikatnya, tiap sumber daya organisasional
mewakili suatu investasi dari mana sistem manajemen harus mendapat
pengembaliannya (return). Pengorganisasian yang sesuai dari sumber daya
tersebut akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari penggunaanya.
Organisasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1.
Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah
suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan
atasan mengejar tujuan bersama.
2.
James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi
adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3.
Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah
merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih.
4.
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah
kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah
batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif
terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Henry Fayol mengemukakan prinsip-prinsip umum manajemen. Yaitu terdiri dari:
1.
Pembagian kerja (division of work)
2.
Wewenang dan tanggung jawab
(authority and responsibility)
3.
Disiplin (discipline)
4.
Kesatuan perintah (unity of command)
5.
Kesatuan pengarahan (unity of
direction)
6.
Mengutamakan kepentingan organisasi
di atas kepentingan sendiri (subordination of individual interests to the
general interests)
7.
Pembayaran upah yang adil
(renumeration)
8.
Pemusatan (centralisation)
9.
Hirarki (hierarchy)
10.
Tata tertib (order)
11.
Keadilan (equity)
12.
Stabilitas kondisi karyawan
(stability of tenure of personnel)
13.
Inisiatif (Inisiative)
14.
Semangat kesatuan (esprits de corps)
B.
Tujuan Organisasi
Adapun
tujuan dari organisasi tersebut adalah:
1.
Keuntungan adalah kekuatan motivasi bagi
wirausahawan.
2.
Pelayanan pada pelanggan dengan
penyediaan nilai ekonomis yang dibutuhkan (barang dan jasa) membenarkan
keberadaan organisasi bisnis.
3.
Tanggung jawab sosial bagi wirausahawan sesuai dengan kode etik dan
moral yang dibuat oleh masyarakat dimana industri tersebut berada.
Arti
Penting Tujuan Organisasi
1.
Pembuatan keputusan.
2.
Efisiensi organisasi.
3.
konsistensi
organisasi.
4.
Evaluasi kerja.
Bidang-Bidang
Tujuan Organisasi
1.
Kedudukan pasar.
2.
Inovasi.
3.
Produktivitas.
4.
Sumber daya fisik dan finansial.
5.
Perolehan laba.
6.
Kinerja dan perkembangan manajer.
7.
Kinerja dan sikap karyawan.
8.
Tanggung jawab kemasyarakatan.
C.
TEORI
PENGORGANISASIAN KLASIK
Teori
pengorganisasian klasik adalah manajemen awal mengenai bagaimana sumber daya
organisasi dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Max Weber komponen usaha dari pengorganisasian adalah prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang mendetail, suatu hirarki organisasi yang diuraikan dengan jelas dan hubungan antara anggota-anggota organisasi yang nonperson (impersonal).
Menurut Max Weber komponen usaha dari pengorganisasian adalah prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang mendetail, suatu hirarki organisasi yang diuraikan dengan jelas dan hubungan antara anggota-anggota organisasi yang nonperson (impersonal).
Struktur dalam sistem manajemen
Dua tipe dasar dari struktur yang ada dalam sistem manajemen :
Dua tipe dasar dari struktur yang ada dalam sistem manajemen :
1.
Struktur Formal merupakan hubungan
diantara sumber daya-sumber daya organisasi dan juga disajikan dengan bagan
organisasi.
2.
Struktur Informal merupakan pola
hubungan yang berkembang karena keberadaan anggota organisasi informal
berkembang secara alami dan cenderung didasari oleh norma, nilai dan sosial
dari individu.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Struktur Formal
1.
Kekuatan pada diri wirausahawan
2.
Kekuatan pada tugas
3.
Kekuatan pada lingkungan
4.
Kekuatan pada bawahan
Garis Pedoman Penetapan Tujuan
Berkualitas
1.
Wirausahawan harus membiarkan orang-orang
yang bertanggung jawab mencapai tujuan mempunyai suara untuk menetapkannya
2.
Wirausahawan harus menyatakan tujuan se-spesifik mungkin
3.
Wirausahawan harus menghubungkan tujuan dengan
tindakan tertentu jika perlu
4.
Wirausahawan harus mengemukakan tujuan yang
diinginkannya
5.
Wirausahawan hendaknya men-spesifikasi ketika tujuan
diharapkan tercapai
6.
Wirausahawan harus menetapkan tujuan hanya
dalam hubungannya dengan tujuan organisasi lainnya
7.
Wirausahawan hendaknya menyatakan tujuan
dengan jelas dan sederhana
8.
Wirausahawan hendaknya menetapkan tujuan cukup
tinggi sehingga karyawan akan bekerja keras untuk memenuhinya, tetapi tidak
terlalu tinggi sehingga karyawan akan menyerah didalam memenuhinya
D.
PROSES
PENGORGANISASIAN
Lima langkah utama dalam proses
pengorganisasian :
1. Tercermin
dalam rencana-rencana dan tujuan-tujuan.
2. Menetapkan
tugas-tugas pokok.
3. Membagi
tugas pokok ke dalam subtugas-subtugas.
4. Alokasi
sumber daya dan pengarah bagi subtugas-subtugas.
5. Mengevaluasi
hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplementasikan.
Wirausahawan hendaknya
secara terus-menerus mengulangi langkah-langkah tersebut. Melalui pengulangan
langkah tersebut, mereka akan mendapatkan umpan balik (feedback) yang akan
membantu mereka didalam memperbaiki organisasi kewirausahaan yang ada.
Wirausahawan restoran bisa
menjadi contoh bagaimana proses pengorganisasian mungkin berfungsi. Langkah
pertama dari wirausahawan berupa memulai proses pengorganisasian yang akan
tercermin dalam rencana-rencana dan tujuan-tujuan restoran tersebut. Karena
rencana-rencana melibatkan penentuan bagaimana restoran akan mencapai
tujuan-tujuan, dan pengorganisasian melibatkan penentuan bagaimana sumber
daya-sumber daya restoran sesunguhnya akan digunakan untuk mengaktifkan
rencana-rencana, wirausahawan restoran hendaknya memulai pengorganisasian
dengan mengerti perencanaan.
Langkah kedua dan ketiga
dari proses pengorganisasian dipusatkan pada tugas-tugas yang harus
dilaksanakan dalam sistem manajemen. Sesudah wirausahawan mengerti rencana dan
tujuan dari restoran, dia harus merancang bidang tugas atau pekerjaan besar
yang harus dilaksanakan direstoran. Pada restoran tertentu, dua dari bidang
tersebut mungkin penunggu pelanggan, koki masak. Kemudian dia harus membagi
tugas besar tersebut menjadi subtugas-subtugas. Contohnya, dia mungkin
memutuskan subtugas-subtugas dari penunggu pelangan adalah pengantar pesanan
dan pembersih meja.
Langkah pengorganisasian
keempat wirausahawan restoran harus menentukan siapa yang akan mengantarkan
pesanan, siapa yang akan membersihkan meja, dan seluk beluk dari hubungan
daiantara individu-individu tersebut. Tipe meja atau tata ruang dan tipe
peralatan makan yang digunakan juga merupakan factor yang harus dipertimbangkan
disini.
Langkah kelima, evaluasi
hasil-hasil dari strategi pengorganisasian tertentu, yang memerlukan
wirausahawan restoran untuk mengumpulkan umpan balik tentang seberapa baik
strategi pengorganisasian yang diimplementasikan. Umpan balik ini bisa
digunakan oleh wirausahawan untuk memperbaiki organisasi kewirausahaan yang
ada. Contohnya, wirausahawan mungkin mendapati bahwa tipe tata ruang tidak
cukup besar dan tipe yang besar akan memberikan hasil berupa tercapainya
tujuan.
E.
UNSUR-UNSUR
ORGANISASI
Menurut Keith Davis ada tiga unsur
penting organisasi, sebagai berikut :
1.
Unsur
pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu
keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan
secara jasmaniah.
2.
Unsur
kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan
kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu
kelompok.
3.
Unsur
ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol
dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense
of belongingness.
Keith
Davis juga mengemukakan jenis-jenis yang ada dalam organisasi ,antara lain :
a.
Pikiran
b.
Tenaga
c.
Pikiran
dan Tenaga
d.
Keahlian
e.
Barang
f.
Uang
Keefektifan
organisasi :
keefektifan organisasi akan didukung oleh kekuatan kebiasaan
pikiran yang terkait dengan:
1.
Organisasi
digerakkan oleh manusia dalam melaksanakan pekerjaan sejalan dengan sasaran dan
rencana .
2.
Bentuk
mengikuti fungsi.
3.
Keputusan
dibuat dekat sumber informasi.
4.
Sistem
penghargaan.
5.
Komunikasi
horizontal dan vertical.
6.
Menghindari
konflik individu dan atau kelompok.
7.
Membangun
organisasi sistem
terbuka.
8.
Organisasi
berinteraksi
dengan lingkungan.
9.
Ada
nilai kebersamaan yang didukung strategi manajemen.
10. Kekuatan dalam umpan balik untuk
individu dan kelompok sehingga mampu mendorong belajar.
Pendekatan organisasi :
Keyakinan bahwa keefektifan
organisasi tidak dapat dirumuskan karena ada perbedaan pandangan, oleh karena
itu, maka pemahamannya melalui suatu pendekatan yang sering diungkapkan dengan
apa yang disebut :
1.
Pendekatan
pencapaian tujuan, menyatakan bahwa keefektifan sebuah organisasi harus dinilai
dengan pencapaian tujuan ketimbang caranya.
2.
Pendekatan
sistim, bahwa organisasi terdiri sub bagian yang saling berhubungan, oleh
karena itu dinilai berdasarkan kemampuannya untuk dan mempertahankan stabilitas
dan keseimbangan.
3.
Pendekatan
stakeholders, dikatakan efektif apabila dapat memenuhi bagi pemilik adalah laba
atau investasi, pertumbuhan penghasilan.
4.
Pendekatan
nilai-nilai bersaing, bertitik tolak dengan assumsi terdapat apa yang disebut
dengan fleksibilitas (mampu menyesuaikan diri dengan perubahan), perolehan
sumber (mampu meningkatkan dukungan dari luar dan memperluas jumlah tenaga
kerja), perencanaan (tujuan jelas dan dipahami dengan benar), produktifitas (volume keluaran tinggi, rasio
keluaran terhadap masukan tinggi), Ketersediaan informasi (saluran komunikasi
membantu pemberian informasi kepada orang mengenai hal-hal yang mempengaruhi
pekerjaan mereka), stabilitas (perasaan tenteram, kontinuitas, kegiatan berfungsi
secara lancar), Tempat kerja yang kondusif (pegawai mempercayai, menghormati
serta bekerja sama dengan yang lain), tenaga kerja terampil (pegawai memperoleh
pelatihan, mempunyai keterampilan dan berkapasitas untuk melaksanakan
pekerjaannya dengan baik).
F.
FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN DALAM
PERUBAHAN ORGANISASI
1.
agen-agen perubahan.
2.
Penentuan apa yang hendak diubah.
3.
Evaluasi perubahan.
4.
Individu-individu yang dipengaruhi oleh
perubahan.
5.
Tipe perubahan yang dibuat (perubahan
orang-orang, perubahan struktural atau perubahan teknologi).
Perubahan
Struktural Adalah
proses modifikasi organisasi yang menekankan pada peningkatan efektivitas
organisasi dengan pengendalian perubahan yang mempengaruhi anggota organisasi
selama pekerjaan kerja mereka
Bentuk-bentuk modifikasi dalam perubahan struktural :
Bentuk-bentuk modifikasi dalam perubahan struktural :
1.
Menjelaskan dan mendefinisikan jabatan
2.
Modifikasi struktur organisasi agar
sesuai dengan kebutuhan komunikasi organisasi
3.
Mendesentralisasikan organisasi untuk
mengurangi biaya koordinasi, meningkatkan pengendalian subunit, meningkatkan
motivasi dan mendapatkan fleksibilitas yang lebih besar
DAFTAR PUSTAKA
1. Rachman,Abdul talib. 2010 .
PENGEMBANGAN ORGANISASI: “ENTREPRENEUR MENDALAMI FAKTOR KUNCI ORGANISASI DALAM
STRATEGI DAUR HIDUP ORGANISASI”. http://organisasiatr.wordpress.com/
2. Septiyani,vivi indah. 2011.
Perencanaan Organisasi Kewirausahaan . http://vivay.blog.com/2011/03/16/perencanaan-organisasi-kewirausahaan/
3. Wiratmo, Maskur. Pengantar
Kewiraswastaan-kerangka dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-Yogyakarta.
Yogyakarta. 1996 http://jaenudinp.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar