CSE engine

Jumat, 21 Februari 2014

tumbug kembang anak



BAB II
PEMBAHASAN

A.    UNSUR-UNSUR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH-KEMBANG ANAK.

1.      FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH-KEMBANG
Secara umum terdapat 2 faktor utama  yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Yaitu:
a.       Factor genetic.
Factor genetic merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh-kembang anak. Melalui instrruksi genetic yang terkandung didalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuatitas pertumbuhan. Ditandai dengan kecepatan pembelahan derajat sensitivitas jaringan rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.
b.      Factor lingkungan.
Lingkungan merupakan factor yang sangat menetukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan ini merupakan lingkungan “bio-fisiko-psiko-sosial” yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.
Factor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi:
a)      Factor lingkungan pranatal
Factor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari konsepsi sampai lahir, antara lain adalah :
-          Gizi ibu pada waktu hamil.
-          Mekanisme pada saat melahirkan.
-          Toksin / zat kimia
-          Endokrin
-          Radiasi
-          Infeksi
-          Stress
-          Imunitas
-          Anoxia embrio
b)      Factor lingkungan post-natal
Setelah lahir ada perbedaan lingkungan yang dialami oleh bayi yaitu seperti pada table berikut:


NO

Sebelum lahir
Setelah lahir
1
Lingkungan fisik
Cairan
Udara
2
Suhu luar
Pada umumnya tetap
Berubah-ubah
3
Stimulasi sensoris
Terutama kinestetik atau vibrasi
Bermacam-macam stimuli
4
Gizi
Tergantung pada zat gizi yang terdapat dalam darah ibu
Tergantung pada tersedianya bahan makanan dan kemampuan saluran cerna
5
Penyediaan oksigen
Berasal dari ibu ke janin melalui plasenta
Berasal dari paru-paru ke pembuluh darah paru-paru
6
Pengeluaran hasil metabolism
Dikeluarkan ke system peredaran darah ibu
Dikeluarkan melalui paru-paru, kulit, ginjal dan saluran pencernaan

Lingkungan post-natal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum digolongkan menjadi :
1)      Lingkungan biologis
-          Ras/suku bangsa
-          Jenis kelamin
-          Umur
-          Gizi
-          Perawatan kesehatan
-          Kepekaan terhadap penyakit
-          Penyakit kronis
-          Fungsi metabolism
-          Hormone
Hormone yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak adalah:
Ø  Growth hormone/ somatrotropin
Merupakan pengatur utama pada pertumbuhan somatic terutama pertumbuhan kerangka.
Ø  Hormone tiroid
Mempunyai fungsi pada metabolism protein, karbohidrat, dan lemak. Maturasi tulang juga dibawah hormone ini.
Ø  Glukortikoid
Ø  Mempunyai fungsi yang bertentangan dengan somatotropin, tiroksin, serta androgen, karena kortison mempunyai efek anti-anabolik. Kalau kortison berlebihan akan mengakibatkan pertumbuhan terhambat/terhenti dan terjadinya osteoporosis
Ø  Hormone-hormon seks
Mempunyai peranan dalam fertilitas dan reproduksi.
Ø  Insulin like growth factors (IGFs)
Merupakan somatomedin yang kerjanya sebagai mediator GH dan kerjanya mirip insulin.
2)      Factor fisik, antara lain:
-          Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah
-          Sanitasi
-          Keadaan rumah: struktur bangunan, ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian
-          Radiasi
3)      Factor psikososial, antara lain:
-          Stimulasi
-          Motivasi belajar
-          Ganjaran/ hukuman yang wajar
-          Kelompok sebaya
-          Stress
-          Sekolah
-          Cinta dan kasih saying
-          Kualitas interaksi anak-orang tua
4)      Factor keluarga dan adat istiadat, antara lain:
-          Pekerjaan/ pendapatan keluarga
-          Pendidikan ayah/ ibu
-          Jumlah saudara
-          Jenis kelamin dalam keluarga
-          Stabilitas rumah tangga
-          Kepribadian ayah/ ibu
-          Adat istiadat, norma-norma, tabu
-          Agama
-          Urbanisasi
-          Kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak, anggaran, dll

2.      KEBUTUHAN DASAR ANAK
Kebutuhan dasar anak untuk tumbuk kembang, secara umum digolongkan menjadi 3 kebutuhan dasar:
a.       Kebutuhan fisik-biomedis (ASUH)
Meliputi:
-          Pangan/ gizi merupakan kebutuhan terpenting
-          Perawatan kesehatan dasar
-          Papan/ pemukiman yang layak
-          Hygiene perorangan
-          Sandang
-          Kesegaran jasmani
b.      Kebutuhan emosi / kasih saying (ASIH)
ASIH ini merupakan kasih sayang  dari orang tua nya (ayah-ibu) akan menciptakan ikatan yang erat (bonding) dan kepercayaan dasar (basic-trust)
c.       Kebutuahan akan stimulasi mental (ASAH)
Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan pelatihan) pada anak

3.      CIRI-CIRI TUMBUH-KEMBANG ANAK
Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu:
a.       Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai maturitas/ dewasa, yang dipengaruhi oleh factor bawaan dan lingkungan.
b.      Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang berlainan diantara organ-organ
c.       Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya berbeda antara satu dengan lainnya
d.      Perkembangan erat hubungan nya dengan maturasi system susunan saraf.
e.       Aktifitas seluruh tubuh diganti respons individu yang khas.
f.       Arah perkembangan anak adalah sefalokaaudal
g.      Reflex primitive seperti reflex memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan volunter tercapai.

4.      ANAMNESIS TUMBUH-KEMBANG ANAK
Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam anamnesis tumbuh-kembang anak, adalah sebagai berikut:
a.       Anamnesis factor pranatal dan perinatal
Anamnesis ini menyangkut factor resiko untuk terjadinya gangguan perkembangan fisik dan mental anak, termasuk factor resiko untuk buta, tuli, palsi serebralis.
b.      Kelahiran premature
Harus dibedakan antara premature (SMK=sesuai masa kehamilan) dan bayi dismatur (KMK=kecil masa kehamilan) dimana telaah terjadi retardasi pertumbuhan intrauterin
c.       Anamnesis harus menyangkut factor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak
Misalnya untuk meneliti perkembangan motorik pada anak.
d.      Penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan malnutrisi
e.       Anamnesis kecepatan pertumbuhan anak.
f.       Pola perkembangan anak dalam keluarga.

5.      TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK DAN REMAJA
a.       Tahap tumbuh kembang anak
1.      Masa pra-natal
-          Masa mudigah/ embrio : konsepsi – 8 minggu
-          Masa janin/ fetus : 9 minggu – lahir
2.      Masa bayi : usia 0-1 tahun
-          Masa neonatal : usia 0-28 hari
Ø  Masa neonatal dini : 0-7 hari
Ø  Masa neonatal lanjut : 8-28 hari
-          Masa pasca neonatal : 29 hari-1 tahun
3.      Masa pra-sekolah : usia 1-6 tahun
4.      Masa sekolah : usia 6-18/20 tahun
-          Masa pra-remaja : usia 6-10 tahun
-          Masa remaja :
Ø  Masa remaja dini
·         Wanita, usia 8-13 tahun
·         Pria, usia 10-15 tahun
Ø  Masa remaja lanjut
·         Wanita, usia 13-18 tahun
·         Pria, usia 15-20 tahun



6.      PERTUMBUHAN FISIK
Pertumbuhan fisik adalah hasil dari perubahan bentuk dan fungsi dari organisme.
1.      Pertumbuhan janin intrauterine
Dinamika pertumbuhan antenatal ini sangat menakjubkan yaitu sejak konsepsi sampai lahir. Janin tumbuh dengan factor 44x100.000.000 dari 0,0000175 gram menjadi 3700 gram, dan panjang badan dengan factor 3850 dari 0,01 menjadi 50 cm.
2.      Pertumbuhan setelah lahir
Pertumbuhan setelah lahir meliputi:
a.       Berat badan
Kenaikan berat badan anak pada tahun pertama kehidupan, kalau anak mendapatkan gizi yang baik, adalah berkisar antara:
700-1000 gram/ bulan pada triwulan I
500-600 gram/bulan pada triwulan II
350-450 gram/bulan pada triwulan III
250-350 gram/bulan pada triwulan IV
b.      Tinggi badan
Perkiraan tinggi badan dalam sentimeter
Lahir                      : 50 cm
Umur 1 tahun        : 75 cm
2-12 tahun             : umur (tahun)x6+77
c.       Kepala
Kenaikan berat  otak anak, sebagai berikut  :
Umur
Kenaikan berat otak: gram/24 jam
6-9 bulan kehamilan
3
Lahir 6 bulan
2
6 bulan-3 tahun          
0,35
3 tahun – 6 tahun

0,15

d.      Gigi
Gigi pertama tumbuh pada umur 5-9 bulan, pada umur 1 tahun sebagian besar anak mempunyai 6-8 gigi susu. Selama tahun kedua gigi tumbuh lagi 8 biji, sehingga jumlah seluruhnya sekitar 14-16 gigi, dan pada umur 2 ½ tahun sudah terdapat 20 gigi susu.
Sedangkan waktu erupsi gigi tetap, adalah sebagai berikut :
Molar pertama       : 6-7 tahun
Incisor                   :7-9 tahun
Premolar                : 9-11 tahun
Kanisus                 : 10-12 tahun
Molar kedua          :12-16 tahun
Molar ketiga          : 17-25 tahun
e.       Jaringan lemak
Pertambahan jumlah sel lemak meningkat pada trimester III kehamilan sampai pertengahan masa bayi.
f.       Organ-organ tubuh
Pertumbuhan organ-organ tubuh mengikuti polanya sendiri-sendiri. Secara umum terdapat 4 pola pertumbuhan organ, yaitu:
-          Pola umum (general pattern)
-          Pola neural (brain & head pattern)
-          Pola limfoid (lymphoid pattern)
-          Pola genital (reproductive pattern)

7.      PERKEMBANGAN ANAK BALITA
Frakenburg dkk. (1981) melalui DDST (denver development screening test) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu:
1.      Personal social (kepribadian/ tingkah laku social)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan nya
2.      Fine motor adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil.
3.      Langunge ( bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan
4.      Gross motor (perkembangan motorik kasar)
5.      Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

Ada juga yang membagi perkembangan balita ini menjadi 7 aspek perkembangan, seperti pada buku petunjuk program BKB ( bina keluarga dan balita)
1.      Tingkah laku social
2.      Menolong diri sendiri
3.      Intelektual
4.      Gerakan motorik halus
5.      Komunikasi pasif
6.      Komunikas aktif
7.      Gerakan motorik kasar

8.      PERKEMBANGAN MENTAL
GERAKAN-GERAKAN KASAR DAN HALUS, SOSIAL, PERILAKU BICARA.
1.      PERKEMBANGAN ANAK BALITA
a.       Sangat penting sebagai dasar untuk perkembangan selanjutnya yakni  pra-sekolah, sekolah akil balik dan remaja
b.      Untuk perkembangan yang baik dibutuhkan:
-           
-          Kesehatan & gizi yang baik dari pada ibu hamil, bayi dan anak pra-sekolah.
-          Stimulasi/ rangsangan yan cukup dalam kualitas dan kuantitas
c.       Keluarga dn KIA-KB mempunyai peran yangpenting dalm pembinaan fisik, mental sosial anak balita.

2.      Dari lahir sampai 3 bulan
a.       Belajar mengangkat kepala,
b.      belajar mengikuti objek dengan matanya
c.       melihat wajah orang dengan tersenyum
d.      bereaksi terhadap suara/ senyum
e.       mengenal ibu nya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dari kontak
f.       menahan barang yang dipegang nya
g.      mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

3.      dari 3 sampai 6 bulan
a.       mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan bertopang tangan
b.      mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauan nya dan diluar jangkauan nya.
c.       Menaruh benda-benda dimulutnya
d.      Berusaha memperluas lapangan pandangan
e.       Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
f.       Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang

4.      Dari 6 sampai 9 bulan
a.       Dapat duduk tanpa dibantu
b.      Dapat tengkurap dan terbalik sendiri
c.       Dapat merangkak meraih bendan atau mendekati seseorang
d.      Memindahkan benda dari 1 tangan ke tangan yang lain
e.       Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
f.       Bergembira dengan melempar benda-benda
g.      Mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti
h.      Mengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang asing/ orang lain
i.        Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan

5.      Dari 9-12 bulan
a.       Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu
b.      Dapat berjalan dengan dituntun
c.       Menirukan suara
d.      Mengulang bunyi yang didengarkan nya
e.       Belajar mengatakan satu atau dua kata
f.       Mengerti perintah sederhana atau larangan
g.      Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya
h.      Ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda kemulutnya
i.        Berpartisipas dalam parmainan

6.      Dari 12-18 bulan
a.       Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
b.      Menyusun 2 sampai 3 kotak
c.       Dapat mengatakan 5-10 kata
d.      Memerlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

7.      Dari 18-24 bulan
a.       Naik  turun tangga
b.      Menyusun 6 kotak
c.       Menunjuk mata dan hidung nya
d.      Menyusun 2 kata
e.       Belajar makan sendiri
f.       Menggambar garis dikertas atau dipasir
g.      Mulai mengontrol buang air besar dan air kecil
h.      Menaruh minat terhadap apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih besar
i.        Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka

8.      Dari 2-3 tahun
a.       Belajar  meloncat, memanjat, melompat dengan 1 kaki
b.      Membuat jembatan dengan 3 kotak
c.       Mampu menyusun kalimat
d.      Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
e.       Menggambar lingkaran

9.      Dari 3-4 tahun
a.       Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetanga
b.      Belajar memakai dan membuka pakaian sendiri
c.       Menyebut namanya, umurnya dan jenis kelamin nya

10.  Dari 4-5 tahun
a.       Pandai bicara
b.      Dapat menghitung jari-jari nya
c.       Protes bila dilarang apa yang di inginkan nya
d.      Memperkirakan bentuk dan besar nya benda
e.       Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu

11.  Pendidikan atau stimulasi yang perlu diberikan
a.       Akademik sederhana, pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan berhitung
b.      Pendidikan alam sekitar, sosialisasi pengenalan lingkungan masyarakat
c.       Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman
d.      Menyanyi dan menggambar
e.       Bahasa= bercakap, membaca gambar, bercerita, mengungkapkan syair sederhana
f.       Melatih daya ingat dengan antara lain bermain jual-jualan
g.      Menyampaikan berita
h.      Membuat permainan dari kertas
i.        Bermain musik, mengenal tugas, larangan-larangan, aktifitas sehari-hari






B.     FASE PERKEMBANGAN PERILAKU INDIVIDU
Perkembangan perilaku individu ini dikemukakan oleh Sigmund freud, erik erikson, dan Sullivan.
a.       SIGMUND FREUND (1856-1939)
Dikenal sebagai “bapak psikoanalisis”, yang mengembangkan teori libido atauenergy sexual. Dalam garis besar freud membagi perkembangan anak menjadi 4 fase, dikaitkan dengan dinamika perkembangan dan sebelum memasuki fase maturitas.
Fase pragenital atau stadium pragenital aadalah fase dari saat dilahirkan sampai kira-kira umur 5 tahun yang mencakup fase oral, anal dan falik. Ketiga fase tersebut mengalami perkembangan yang dinamis dan berlainan antara fase oral, anal dan falik. Pada tahun-tahun pertama kehidupan memiliki peran yang penting dalam menentukan pembentukan kepribadian, dan pada akhir tahun kelima, kepribadian seseorang telah terbentuk. Fase pragenital ditentukan atas dasar cara-cara reaksi bagian tubuh tertentu.
Fase laten berlangsung dari umur 6 tahun sampai dengan umur 12-13 tahun hingga 20 tahun. Pada fase ini, dinamika perkembangan tampak stabil katena impuls-impuls cenderung ditekan.
Fase remaja yang berlangsung dari usia 12-13 tahun hingga 20 tahun. Pada saat ini, dinamika tampak menonjol kembali.
Fase genital. Pada fase ini,dinamika tampak tenang kembali dan semakin tenang apabila individu memasuki fase maturitas. Fase sampai dengan umur 20 tahun adalah fase yang sangat menentukan didalam pembentukan kepribadian seseorang. Menurut freud sebagaimana diuraikan oleh sumadi suryabrata (1985) bahwa fase perkembangan kepribadian individu, apabila ditinjau dari dinamika kepribadian, dibedakan menjadi 6 fase, yaitu: fase oral, anal, falik, laten, pubertas dan genital. Setelah melewati fase genital pada akhirnya memasuki fase maturitas dan dinamika sudah tenang dan mantap.

1.      FASE ORAL
Fase pertama berlangsung dari umur 0-1 tahun atau pada tahun pertama kehidupan, lamanya kira-kira satu tahun. Daerah pokok kegiatan dinamika adalah mulut sehingga fase ini dinamakan fase oral. Mulut dipandang sebagai sumber keenakan-ketidakenekan, kepuasan-ketidakpuasan, kenikmatan-ketidaknikmatan, yang berasa dari makanan, yaitu pada saat menyusui atau disuapi.
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan pada fase oral, yaitu:
a.       Ditemukan dua macam aktivitas oral, yaitu: menggigit dan menelan makanan, yang kelak akan menjadi prototype cirri (watak) individu.
b.      Kenikmatan yang diperoleh dari aktifitas oral dapat dipindahkan ke objek lain, yaitu kenikmatan untuk memperoleh pengetahuan dan hak milik (harta).
c.       Bentuk pemindahan objek dari menggigit (agresi oral) adalah suka berdebat dan sifat sarkastis (suka menyindir)
d.      Individu yang mengalami fiksasi pada taraf kepribadian inkorporatif oral (memasukkan sesuatu kemulut).
e.       Melalui pemindahan dan sublimasi seta pertahanan terhadap impuls oral primitive (makan, menelan menggigit)
f.       Berlangsung pada saat individu tidak berdaya dan snagat tergantung kepada ibu dalam segala hal.
g.      Rasa ketergantungancenderung tetap ada selama  hidup manusia dan menonjol apabila individu merasa tidak aman, cemas dan ketakutan
h.      Dasar perkembangan mental yang sehat dipengaruhi oral hubungan yang harmonis anrata ibu dan anak.
i.        Apabila fase oral dapat dengan berhasil akan secara mantap memasuki fase berikutnya.
j.        Apabila pada fase ini terjadi gangguan makan akan terjadi fiksasi oral, yaitu pengalaman buruk tentang makan yang makan yang menyebabkan anak terfiksasi (cara tingkah laku yang tetap dan terus menerus dilakukan) sehingga kelak perilakunya akan terarah untuk mencari kepuasan yang tidak diperoleh pada fase oral.
k.      Apabila faase oral tidak terelesaikan dengan baik akan terbawa ke fase berikutnya. Ketidaksiapan anak tanpak pada perilaku tetap ketergantungan dan menolak mandiri.
l.        Apabila anak menutupi ketidaksiapan, yang terjadi adalah anak terlalu cepat mandiri, namun  kelak akan muncul kembali dalam bentuk gangguan perilaku.

2.      FASE ANAL
Pada fase anal berlangsung dari umur 1-3 tahun, yang ditandai dengan berkembang nya kepuasaan (kateksis) dan ketidakpastian (antikateksis) disekitar fungsi eliminasi. Dengan mengeluarkan feses (buang air besar) timbul pperasaan lega, nyaman, dan puas. Kepuasan tersebut bersifat egosentrik, artinya anak mampu mengendaliakn sendiri fungsi tubuhnya.
Hal-hal penting yang perlu diketahui pada fase anal, yaitu:
a.       Anak mulai menunjukkan sifat egosentrik, sikapnya sangat narsistis (kecintaan pada diri sendiri), dan egoistic ( memikirkan diri sendiri).
b.      Latihan kebersihan pdiri dan lingkungan si anak.
c.       Latihan kebersihan terselesaikan dengan baik, yaitu dengan car membimbing, memuji, dan penuh kasih sayng.
d.      Latihan kebersihan yang tidak terselesaikan dengan baik, akan menimbulkan kesulitan perkembangan perilaku dikemudian hari.
e.       Tugas perkembangan lain pada fase anal adalah perkembangan bicara dan bahasa.

3.      FASE FALIK
Pada fase falik daerah erogen terpenting adalah alat kelamin. Sebagai pusat dinamika perkembangan adalah perasaan seksual dan aggressive karena mulai berfungsinya alat kelamin.
Hal-hal yang perlu dipahami pada fase falik, yaitu :
a.       Anak mulai melakukan rangsangan otoerotik, yaitu meraba-raba dan merasakan kenikmatan dari beberapa daerah erogen.
b.      Dorongan seksualitas tersebut kemudian ditujukan pada orang tua dan jenis kelamin yang berbeda.
c.       Pada fase inilah terjadi  yang dinamakan complex oediphus, yaitu :
-          Kateksis seksual terhadap orang tua yang berlainan jenis kelamin serta kateksis permusuhan terhadap orang tua berjenis kelamin sama.
-          Anak laki-laki ingin memiliki ibu dan mengusir ayah atau sebaliknya.
-          Kelak menjadi kekuatan vital kepribadian indidu selama hidupnya, sepertoi sikap terhadap jenis kelamin lain dan tokoh pemegang otoritas.
d.      Perbedaan kompleks oediphus pada laki-laki dan perempuan menurut calvin S.hall dan gardner lindzey (2000) adalah sebagai berikut :
-          Perasaan mencintai ibu dan memusuhi ayah pada anak laki-laki tetap selama hayatnya dan perempuan berubah
-          Pada anak laki-laki terjadi incet (relasi seksual antarlawan jenis yang sangat dekat ikatan darahnya) terhadap ibu dan kebencian terhadap ayah  sehingga timbul konflik.
e.       Berlawanan dengan laki-laki, objek cinta anak perempuan dialihkan kepada ayah.
f.       Perubahan objek cinta tersebut sebagai reaksi terhadapkekecewaan nya.
g.      Anak perempuan beranggapan bahwa keadaan dirinya yang berbeda dengan laki-laki menjadi tanggung jawab ibu sehingga melemahkan kateksis.
h.      Anak perempuan mengalihkan cintanya cintanya kepada ayah karena ayah memiliki organ yang dia inginkan.
i.        Perbedaan sifat kompleks oedhipus serta kastrasi menjdi dasar perbedaan psikologis antara laki-laki dan perempuan.
j.        Menurut freud setiap orang pada dasarnya biseksual, artinya tertarik jenis kelamin yang sama dan berlainan.

4.      FASE LATEN
Fase laten berlangsung sekitar umur 5-12 atau 13 tahun. Laten artinya sama dengan terpe3ndam dan tersembunyi. Pada fase ini impuls-impuls cenderung dalam keadaan terpendam atau tersembunyi. Akibat dari keadaan tersebut anak mudah untuk dididik dibandingkan fase pragenital (fase oral, anal, dan falik) maupun pada fase pubertas dan genital.
Fase ini merupakan  integritas karena anak harus berhadapan dengan  berbagai tuntutan social.

5.      FASE PUBERTAS
Fase pubertas berlangsung  sekitar umur 13-20 tahun. Pada fase pubertas, impuls-impuls yang semula tenang, terpendam atau tersenyum (laten)menonjol kembali sehingga menimbulkan aktifitas  aktifitas dinamis lagi. Apabila hal ini dapat dipindahkan dan disublimasikan oleh dasich dengan berhasil individu memasuki fase kematangan terakhir yaitu fase genital.

6.      Fase genital
Pada fase genital, dorong-dorongan yang altruitis dan telah disosilisasikan ini telah menjadi permanen dalam bentuk pemindahan objek, sublimasi dan idetifikasi. Fungsi biologis utama pada fase genital adalah reproduksi.


b.      ERIK ERIKSON (15 JUNI 1902)
Erikson mengembangkan teori psikososial sebagai pengembangan teori psikoanalisis dari freud. Inti teori erik erikson, yaitu :
a.       Perkembangan emosional sejajar dengan pertumbuhan fisik.
b.      Adanya interaksi antara pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis
c.       Adanya keteraturaan yang sama antara pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis
d.      Dalam menuju kedewasaan, perkembangan psikologis, biologis, dan social akan menyatu.
e.       Pada setiap saat anak adalah gabungan dari organisme, ego, dan makhluk social
f.       Perkembangan manusia sejak dari lahir hingga akhir hayat nya dibagi dalam 8 fase, dengan tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan pada setiap fase.
Calvin S.hall dan gardner lindzey (2000) menyatakan bahwa erik erikson membagi perkembangan kepribadian individu menjadi 8 tahap yang secara garis besar terbagi menjadi :
a.       Empat tahap pertama terjadi pada fase bayi dan fase kanak-kanak
b.      Tahap kelima terjadi pada fase remaja, pada fase ini terjadi peralihan dari fase kanak-kanak ke fase dewasa, dan apa yang terjadi pada fase dewasa sangat menentukan terbentuknya kepribadian fase dewasa.
c.       Tiga tahap terakhir terjadi pada fase dewasa dan fase tua



c.       SULLIVAN ( 1892-1949)
Teorinya yang terkenal adalah “interpersonal theory of psychiatri” sillivan meninjau kepribadian  dari kacamata tingkat-tingkat perkembangan tertentu dengan pandangan yang bersifat psikoologi social.
Tahap-tahap dan tugas perkembangan pada setiap  fase, sebagai berikut :
a.       Fase bayi
Fase ini berlangsung sejak bayi dilahirkan sampai dengan saat belajar berbicara.
Cirri khas tahap ini, yaitu :
-          Pengembangan konsepsi tentang putting susu ibu.
-          Timbulnya rasa apatis dan pelepasan diri dengan cara mengantuk.
-          Timbulnya personifikasi tentang ibu yang baik, buruk, cemas, menolak, menolak dan member kepuasan.
-          Timbulnya pengalaman belajar dan dasar pembentukan system konsep diri.
-          Dapat membedakan tubuh bayi sendiri, mengisap ibu jari  untuk melepaskan ketergantungan terhadap ibu
-          Belajar melakukan gerak terkoordinasi
-          Tugas penting seperti, terpenuhinya rasa aman sebagai dasar untuk mengembangkankepercayaan yang bernilai.

b.      Fase kanak-kanak
Fase ini ditandai dengan anak mulai dapat mengucapkan kata-kata hingga timbulnya kebutuhan terhadap kawan bermain.
Hal penting yang diketahui :
-          Peralihan dari fase bayi kefase anak-anak dipengaruhi oleh perkembangan bahasa, yang memungkinkan penggabungan berbagai personifikasi yang berbeda
-          Timbulnya konsepsi tentang jenis kelamin
-          Tugas perkembangan yang penting adalah belajar berkomunikasi.

c.       Fase juvenile (pueral)
Pada fase ini anak-anak mulai memasuki sekolah dasar.
Hal-hal penting pada fase ini, antara lain:
-          Anak mulai belajar hidup bersama orang lain
-          Anak mulai tunduk kepada otoritas diluar keluarga
-          Anak mulai belajar bersaingan mulai bekerja sama dengan teman sebaya
-          Timbul perilaku mengisolasi diri dari pergaulan
-           Timbul perasaan penghinaan dari perasaan kelompok
-          Mengabaikan keadaan luar yang tidak menarik perhatian
-          Menjaga perilaku dan control dari dalam
-          Membentuk stereotype dalam sikap
-          Mengembangkan cara sublimasi baru yang lebih efektif
-          Membedakan antara khayalan dan kenyataan
-          Peristiwa penting pada fase juvenile adalah timbulnya konsepsi tentang orientasi hidup.
-          Tugas perkembangan yang penting adalah mengembangkan body image dan self-perception

d.      Fase pra-remaja
Fase ini ditandai dengan kebutuhan menjalin hubungan dengan teman sejenis, kebutuhan akan sahabat yang dapat dipercaya, bekerja sama dalam melaksanakan tugas, dan memecahkan masalah kehidupan, dan kebutuhan dalam membangun hubungan dengan teman sebaya yang memiliki persamaan, kerja sama, tindakan timbal balik sehingga tidak kesepian. Fase ini merupakan fase yang sangat penting karena menandakan awal hubungan manusiawi sejati dengan orang lain.
Tugas perkembangan terpenting pada fase ini adalah belajar melakukan hubungan dengan teman sebaya dengan cara competition, compromise, dan  cooperative


e.       Fase remaja awal
Fase ini berawal dari berakhirnya fase pra-remaja sampai individu menemukan suatu pola perbuatan stabil yang memuaskan dorongan genital nya.
Hal-hal penting yang perlu diketahui pada fase ini, yaitu:
-          Tantangan utama yang dihadapi adalah mengembangkan pola aktifitas heteroseksual.
-          Terdapat perubahan fisiologis
-          Terdapat pemisahan kebutuhan erotic yang sasaran nya adalah lawan jenis dan keintiman dengan sasaran jenis kelamin yang sama
-          Apabila kebutuhan erotic dan keintiman sejak dini dan tidak terpisahkan akan terjadi penampilan homoseksual bukan heteroseksual.
-          Timbul banyak konflik akibat kebutuhan kepuasan seksual, keamanan dan keakraban.
-          Tugas perkembangan yang penting adalah belajar mandiri dan melakukan hubungan dengan jenis kelamin yang berbeda.

f.       Fase remaja akhir
Pada fase ini sudah mulai terpolakan aktivitas seksual melalui langkah pendidikan hingga berbentuk pola hubungan antar pribadi yang sungguh matang sesuai kesempatan yang ada. Fase ini merupakan inisisasi kea rah hak, kewajiban, kepuasan, dan tanggguang jawab kehidupan sebagai warga maasyarakat dan warga Negara.
Tugas perkembanhgan fase remaja akhir adalah economically, intellectually dan emotionally self sufficient. Setelah individu melewati enam fase perkembangan kepribadian, ia mencapai taraf  kedewasaan, yaitu menjadi pribadi manusia yang matang dan setelah itu memasuki usia lanjut.



g.      Fase dewasa
Pada fase ini, tugas perkembangannya adalah belajar untuk saling ketergantungan dan tanggung jawab terhadap orang lain. Namun pada fase usai lanjut (dia tasa 60 tahun) tugas perkembangan adalah menyadari sebagai individu lansia dan menerima arti kehidupan dan kematian.





























DAFTAR PUSTAKA